Minggu, 17 Maret 2019

Lintas alam PMR Madya SMPN 2 Klaten


SMP Negeri 2 Klaten atau yang akrab dengan sebutan Espero Klaten giat melakukan pembinaan kegiatan pendukung pembelajaran ke-pada para peserta didiknya. Salah satunya melalui kegiatan Palang Merah Remaja (PMR) Madya SMP Negeri 2 Klaten yang pada Minggu, 17 Maret 2019 menyelenggarakan latihan bersama dengan tajuk “Lintas Alam PMR Espero Klaten”. Kegiatan yang melibatkan dewan madya PMR Espero Klaten diikuti sebanyak 50 siswa anggota PMR dari kelas 7. Dra. Susy Dwi Putri Suwandari yang didampingi Denny Anggi Saputra, S.Pd. selaku pembina PMR menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menguji kemampuan anggota mengenai materi wajib kepalang merahan, melatih kerjasama dalam tim (team work), dan meningkatkan kepedulian anggota terhadap lingkungan di sekitarnya. Kegiatan ini didesain tidak semata-mata mengulang materi teori, tetapi juga melakukan simulasi pemberian pertolongan pertama pada korban kecelakaan. Ismadi, S.Pd., MM. Selaku Plt. Kepala SMPN 2 Klaten melalui wakil kepala bidang humas, Tonang Juniarta, M.Or. mengatakan “sekolah memiliki tanggungjawab besar untuk mengembangkan setiap minat dan bakat siswa yang beragam, terlebih dalam bidang kemanusiaan. Kami berkomitmen untuk memfasilitasi semua minat dan bakat siswa”. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa peran PMR di sekolah sangat besar karena selain menjadi ajang latihan, juga sebagai pendukung rangkaian kegiatan yang lain seperti menjadi tim kesehatan saat upacara bendera dan tim P3K saat simulasi Sekolah Siaga Bencana (SSB).
(TJ/17 maret 2019)

Sabtu, 16 Maret 2019

Memuliakan Pendidik, Memulikan Pendidikan, Memulikan Bangsa



Pendidikan adalah kunci kemajuan suatu negara. Negara yang memuliakan pendidikan akan dapat meraih tiket masa depannya. Tidak ada satupun negara yang maju tanpa diiringi majunya bidang pendidikan. Negara yang maju bisa dipastikan sistem pendidikan dan penerapannya juga bagus.
Pendidikan adalah sebuah investasi yang sangat berharga. Investasi yang akan dinikmati hasilnya pada masa yang akan datang. Melalui pendidikan inilah generasi bangsa akan dicetak. Bangsa yang gagal merencakan sistem pendidikan yang baik maka sesungguhnya bangsa tersebut sedang merencanakan kegagalannya. Meskipun tidak akan dirasakan seketika, namun dampak itu nyata.

Jumat, 15 Maret 2019

Mengelola Perbedaan Pendapat


Ki Hadjar Dewantara mengungkapkan bahwa dalam jiwa manusia terdapat tiga bentuk kekuatan yang dikenal dengan “Tri Sakti Jiwa” yaitu pikiran (cipta), perasaan (rasa) dan kemauan (karsa). Ketiga hal itu mengambil peran dalam pengambilan keputusan dan keluarnya buah pikiran yaitu pendapat.  Oleh karenaya mahfum bila orang bisa berbeda pendapat.
Ketika perbedaan pendapat itu muncul, diskusi adalah pilihan tepat untuk menuangkan pikiran masing-masing. Pandangan yang berbeda dari orang lain bisa menunjukkan hal-hal yang sebelumnya tidak disadari. Diskusi akan menunjukkan kelebihan dan kekurangan setiap pendapat.

Kamis, 14 Maret 2019

Belajar ke Australia, jawaban atas sebuah do'a



 Pergi berkunjung ke luar negeri adalah pengalaman yang menarik hampir bagi semua orang. Diakui atau tidak, hal inilah yang dirasakan banyak orang. Palagi kalau kita pergi tidak harus bayar alias gratis. Tidak dipungkiri memang kalau mau pergi ke luar negeri harus merogoh kocek yang tidak sedikit. Nah... pada kesempatan kali ini, saya akan menuliskan catatan perjalanan saya ke luar negeri gratis alias tidak bayar, malahan dapat uang saku pula. 😀

Proses berjalan itu begitu cepat. Melalui HP Android yang saya miliki, saya mendapatkan informasi pesan di Whatsapps group mengenai Pengiriman 1000 guru ke luar negeri oleh Kemendikbud Republik Indonesia. Saya pernah membaca sekilas informasi mengenai hal ini, namun

Siswa Espero Klaten harus sehat dan bugar

Tidak berlebihan jika semua orang mengharapkan memiliki badan yang sehat dan bugar. Tak terkecuali bagi siswa-siswa Espero Klaten. Melalui berbagai desain aktivitas jasmani yang telah disiapkan oleh guru olahraga, anak-anak diajak dan diarahkan untuk meningkatkan kesadaran bersama megnenai pola hidup aktif dan sehat. Memerlukan peran dari semua pihak, baik sekolah, orang tua, dan pengambil kebijakan pendidikan. Sekolah menyediakan waktu dan sarpras yang cukup untuk memfasilitasi kebutuhan anak terhadap gerak.